Minggu, 07 Juli 2013

Artikel pertama Aristin Raras :D


Karena sedang mengikuti Semester Pendek mata kuliah bahasa Indonesia, gue di minta ibu dosen untuk membuat artikel akademik. Yang padahal gue belom pernah sekali pun buat artikel dan bahkan ga ngerti gimana caranya bikin artikel.. 
Tapi karena tugas dari ibu dosen, gue pun berusaha buat itu artikel dalam waktu semaleman.. Karena hari ini dikasih tugas besok udah harus di kumpul..
Gila ga tuh? belom pernah buat artikel&ga ngerti cara bikinnya tapi dikasih tugas begituan dalam waktu semaleman..
Dengan bantuan Kiar Vansa Febrianti atas contoh artikel di Laptopnya dan atas pinjaman Laptopnya :)
Lisda Hadiani Alfitri atas saran tentang tema artikelnya dan contoh abstrak+pendahuluan :) 
Renita Putri Lestari atas pengertian tentang metodenya dan 
Ana Zahroni atas semangat dan selalu nemenin gue WAan :D
Akhirnya pun selesai tugas artikel gue,,
Dan ga disangka-sangka artikel yang gue buat udah bener..
Wah betapa bahagianya gue hehehe

Ga sia-sia gue ngerjain semaleman..
Dan berikut artikel yang gue buat sesuai dengan struktur yang ibu dosen gue minta :)


Dampak Pembangunan SUTET di Permukiman Warga
Oleh : Aristin Raras
ABSTRAK
Pembangunan SUTET  (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) di sekitar permukiman warga berdampak negatif bagi kesehatan warga. Banyak warga yang mengeluh pusing dan mengeluh bahwa tanaman yang mereka tanam di sekitar SUTET menjadi rusak dan mati. SUTET memancarkan gelombang elektromagnetik yang membantu menyalurkan energi listrik ke pusat – pusat pembangkit listrik. Dalam menyalurkan energi listrik tersebut baik radiasi medan magnet ataupun medan listrik sangat membahayakan. Secara umum setiap bentuk radiasi gelombang elektromagnet dapat berpengaruh terhadap tubuh manusia. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan sekitar 70% anak penderita penyakit leukimia berasal dari masyarakat yang tempat tinggalnya disekitar SUTET.  Namun, terdapat beberapa ahli yang mengatakan bahwa hal tersebut aman – aman saja. Jika diukur dari seberapa jauh pengaruhnya terhadap tubuh manusia, tergantung pada batas-batas aman yang diizinkan. Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kita, lebih baik kita menghindari untuk tinggal atau membangun rumah di sekitar SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi).
Kata kunci : SUTET, gelombang elektromagnetik



Pendahuluan
Pada zaman dulu, manusia hidup dalam kegelapan atau tanpa penerangan bahkan mereka hanya mengandalkan sinar rembulan di malam hari sebagai penerangan mereka. Mereka juga tidak mengenal apa itu lampu, televisi, radio, bahkan computer atau laptop. Tetapi sekarang zaman telah berubah, banyak teknologi  canggih yang bermunculan yang membuat manusia menjadi lebih mudah dalam menjalani kehidupannya.
Berdasarkan Wikipedia Ensiklopedia Bebas bahwa “SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan efisien.”[1]
Oleh karena itu, sekarang manusia dapat menikmati gelapnya malam dengan penerangan yang berasal dari sumber listrik yang disalurkan melalui menara listrik SUTET. Selain penerangan, manusia dapat memanfaatkan saluran listrik yang berasal dari SUTET untuk menonton TV, mendengarkan radio, dan lain – lain.
Dalam Wikipedia Ensiklopedia Bebas menyatakan bahwa “Berbagai macam kekhawatiran muncul akan dampak SUTET terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati jalur SUTET.”[2]
Mengapa kekhawatiran tersebut bisa muncul? Apakah penyebab kekhawatiran tersebut muncul?
Kekhawatiran tersebut muncul karena hasil penelitian seorang ilmuwan asal Amerika Wertheimer dan Leeper pada 1979 yang mengatakan bahwa medan listrik dan medan magnet yang terdapat di dalam SUTET ada hubungannya dengan kenaikan risiko kematian akibat kanker pada anak yang bertempat tinggal di sekitar jaringan transmisi saluran tegangan tinggi. Oleh sebab itu, banyak warga yang beranggapan bahwa tinggal di bawah SUTET dapat memperburuk kesehatan bahkan mengakibatkan kematian.[3]
Baru – baru ini dalam sebuah surat kabar kompasiana mengungkapkan bahwa:
Pembangunan SUTET di bawah permukiman warga berdampak buruk bagi kesehatan warga sekitarnya. Banyak warga yang mengeluh pusing semenjak dibangunnya SUTET di sekitar rumah mereka. Dan ditambah dengan pernyataan ahli Epidemiologi bahwa SUTET dapat membangkitkan medan listrik dan medan magnet yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia.[4]
Dalam sebuah artikel “Dampak serta Pengaruh SUTET” dikatakan bahwa “Secara umum setiap bentuk radiasi gelombang elektromagnet dapat berpengaruh terhadap tubuh manusia. Sel-sel tubuh yang mudah membelah adalah bagian yang paling mudah dipengaruhi oleh radiasi. Tubuh yang sebagian besar berupa molekul air, juga mudah mengalami ionisasi oleh radiasi.”[5]
Masalah radiasi tegangan tinggi sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para ahli semenjak James Clark Maxwell mengumumkan teorinya tentang ”A dynamic theory of the electromagnetic field ”, suatu teori revolusioner tentang pergeseran arus yang diramalkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnet yang merambat dengan kecepatan cahaya. Secara teoritis elektron yang membawa arus listrik pada jaringan tegangan tinggi akan bergerak lebih cepat bila perbedaan tegangannya makin tinggi. Elektron yang membawa arus listrik pada jaringan interkoneksi dan juga pada jaringan transmisi, akan menyebabkan timbulnya medan magnet maupun medan listrik. Elektron bebas yang terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan terpengaruh oleh adanya medan magnet dan medan listrik, sehingga gerakannya akan makin cepat dan hal ini dapat menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat terjadi karena elektron sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam gerakannya akan bertumbukan dengan molekul-molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa ion-ion dan elektron baru. Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada jaringan tegangan tinggi dan akibatnya ion dan elektron akan menjadi berlipat ganda terlebih lagi bila gradien tegangannya cukup tinggi. Udara yang lembab karena adanya pepohon di bawah jaringan tegangan tinggi akan lebih mempercepat terbentuknya pelipatan ion dan elektron yang disebut dengan avalanche. Akibat berlipat gandanya ion dan elektron ini (peristiwa avalanche) akan menimbulkan korona berupa percikan busur cahaya yang seringkali disertai pula dengan suara mendesis dan bau khusus yang disebut dengan bau ozone. Peristiwa avalanche dan timbulnya korona akibat adanya medan magnet dan medan listrik pada jaringan tegangan tinggi inilah yang sering disamakan dengan radiasi gelombang elektromagnet atau radiasi tegangan tinggi. (http://faizalkemal.blogspot.com/2013/05/bahaya-radiasi-sutet.html )
Dalam artikel “Bahaya Radiasi SUTET” dikatakan bahwa “Kuat medan magnet yang ditimbulkan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan kekuatan 500 KV inilah yang menimbulkan radiasi yang dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan makhluk hidup khususnya manusia.”[6]
Selain itu, daerah yang lembab karena sering hujan menyebabkan gelombang elektromagnetik SUTET lebih kuat, sehingga ada pengaruh kesehatan bagi orang-orang yang bertahun-tahun tinggal disekitar apalagi di bawah SUTET itu.
Untuk mengatasi permasalahan ini Prof Atmonobudi Soebagio PhD, Guru Besar FT UKI Jakarta mengatakan bahwa lengkung kawat SUTET yang terendah harus memenuhi prasyarat minimal untuk rasa aman. Tapi ketentuan dapat dikatakan aman secara Internasional, bila tidak ada rumah atau hunian penduduk di bawah kawat atau jaringan SUTET tersebut.[7]
Jadi, untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kita lebih baik menghindari membangun rumah di sekitar atau persis di bawah SUTET. Jika kita membangun rumah di sekitar SUTET ada baiknya (1) Mengusahakan agar rumahnya berlangit-langit, (2)Menanam pohon sebanyak mungkin disekitar rumah pada lahan yang kosong, (3)  Bagian atap rumah yang terbuat dari logam sebaiknya ditanahkan (grounding), (4) Penduduk disarankan tidak keluar rumah terutama pada malam hari, karena pada malam hari arus yang mengalir pada kawat penghantar SUTET lebih tinggi dari pada siang hari, (5) Alat-alat yang terbuat dari logam yang berukuran besar (mobil dll) sebaiknya ditanahkan (grounding). (Faizal Kemal, “Bahaya Radiasi SUTET”, dalam Informasi Dunia Internasional,  diakses 4 Juli 2013 pukul 09.48, http://faizalkemal.blogspot.com/2013/05/bahaya-radiasi-sutet.html ).







Metode
Metode yang digunakan dalam membuat artikel ini ialah metode kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin (1997: 11-13), yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. [8]
Dalam hal ini, dampak pembangunan SUTET di permukiman warga adalah salah satu dari sekian banyak masalah kehidupan masyarakat yang belakangan ini sering terjadi. Sehingga, dengan menggunakan metode kualitatif kita dapat mengamati permasalahan tersebut dari awal hingga akhir yang kemudian dapat kita analisis untuk diinformasikan atau di-share kepada orang lain. Permasalahan tersebut kita amati dimulai dengan menghadirkan narasumber yang paham dengan dampak dari SUTET terhadap kesehatan manusia hingga kepada penyelesaian masalah bersama.
Oleh karena itu, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif diharapkan peneliti mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi tertentu dan mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.[9]



Referensi                   
Hidayat, Atep Afia, “Pemukiman di Bawah Sutet Aman?”, dalam kompasiana, diakses 3 Juli 2013 pukul21.32, http://regional.kompasiana.com/2011/03/10/pemukiman-di-bawah-sutet-aman-346305.html .
Kemal, Faizal, “Bahaya Radiasi SUTET”, dalam Informasi Dunia Internasional,  diakses 4 Juli 2013 pukul 09.48, http://faizalkemal.blogspot.com/2013/05/bahaya-radiasi-sutet.html .
Rahmatullah, Taufik, “Perbedaan Mendasar Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”, November,2012, http://taufikrahmatullah.wordpress.com/2012/11/12/perbedaan-mendasar-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “Saluran Udara Tegangan Tinggi”, diakses 3 Juli 2013 pukul 21.11, http://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_udara_tegangan_ekstra_tinggi .
  Yanto, Erin, “Dampak SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)”, diakses 3 Juli 2013 pukul 22.26, http://healthy-safe.blogspot.com/2012/09/dampak-sutet-saluran-udara-tegangan.html .
  Zaburmantoro, “Dampak serta Pengaruh SUTET”, http://zaburmantoro1.blogspot.com/2009/05/dampak-serta-pengaruh-sutet-1.html .


[1] Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “Saluran Udara Tegangan Tinggi”, diakses 3 Juli 2013 pukul 21.11, http://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_udara_tegangan_ekstra_tinggi
[2] Ibid.
[3] Restu, “Pembangunan SUTET dekat dengan Pemukiman”, diakses 3 Juli 2013 pukul 22.26, http://restu244.wordpress.com/pembangunan-sutet-dekat-pemukiman/
[4] Atep Afia Hidayat, “Pemukiman di Bawah Sutet Aman?”, dalam kompasiana, diakses 3 Juli 2013 pukul21.32, http://regional.kompasiana.com/2011/03/10/pemukiman-di-bawah-sutet-aman-346305.html
[6] Faizal Kemal, “Bahaya Radiasi SUTET”, dalam Informasi Dunia Internasional,  diakses 4 Juli 2013 pukul 09.48, http://faizalkemal.blogspot.com/2013/05/bahaya-radiasi-sutet.html
[7] Atep Afia Hidayat, “Pemukiman di Bawah Sutet Aman?”, dalam kompasiana, diakses 3 Juli 2013 pukul 21.32, http://regional.kompasiana.com/2011/03/10/pemukiman-di-bawah-sutet-aman-346305.html
[8] Taufik Rahmatullah, “Perbedaan Mendasar Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”, November,2012, diakses 4 Juli 2013 pukul 20.49,  http://taufikrahmatullah.wordpress.com/2012/11/12/perbedaan-mendasar-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/
[9] Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar