Karena sedang mengikuti Semester Pendek mata kuliah bahasa Indonesia, gue di minta ibu dosen untuk membuat artikel akademik. Yang padahal gue belom pernah sekali pun buat artikel dan bahkan ga ngerti gimana caranya bikin artikel..
Tapi karena tugas dari ibu dosen, gue pun berusaha buat itu artikel dalam waktu semaleman.. Karena hari ini dikasih tugas besok udah harus di kumpul..
Gila ga tuh? belom pernah buat artikel&ga ngerti cara bikinnya tapi dikasih tugas begituan dalam waktu semaleman..
Dengan bantuan Kiar Vansa Febrianti atas contoh artikel di Laptopnya dan atas pinjaman Laptopnya :)
Lisda Hadiani Alfitri atas saran tentang tema artikelnya dan contoh abstrak+pendahuluan :)
Renita Putri Lestari atas pengertian tentang metodenya dan
Ana Zahroni atas semangat dan selalu nemenin gue WAan :D
Akhirnya pun selesai tugas artikel gue,,
Dan ga disangka-sangka artikel yang gue buat udah bener..
Wah betapa bahagianya gue hehehe
Ga sia-sia gue ngerjain semaleman..
Dan berikut artikel yang gue buat sesuai dengan struktur yang ibu dosen gue minta :)
Dampak Pembangunan SUTET di Permukiman Warga
Oleh : Aristin Raras
ABSTRAK
Pembangunan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) di
sekitar permukiman warga berdampak negatif bagi kesehatan warga. Banyak warga
yang mengeluh pusing dan mengeluh bahwa tanaman yang mereka tanam di sekitar
SUTET menjadi rusak dan mati. SUTET memancarkan gelombang elektromagnetik yang
membantu menyalurkan energi listrik ke pusat – pusat pembangkit listrik. Dalam
menyalurkan energi listrik tersebut baik radiasi medan magnet ataupun medan
listrik sangat membahayakan. Secara umum setiap bentuk radiasi gelombang
elektromagnet dapat berpengaruh terhadap tubuh manusia. Dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan sekitar 70% anak penderita penyakit
leukimia berasal dari masyarakat yang tempat tinggalnya disekitar SUTET. Namun, terdapat beberapa ahli yang mengatakan
bahwa hal tersebut aman – aman saja. Jika diukur dari seberapa jauh pengaruhnya
terhadap tubuh manusia, tergantung pada batas-batas aman yang diizinkan. Oleh
karena itu, untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kita, lebih baik kita
menghindari untuk tinggal atau membangun rumah di sekitar SUTET (Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi).
Kata kunci : SUTET, gelombang
elektromagnetik
Pendahuluan
Pada zaman dulu, manusia
hidup dalam kegelapan atau tanpa penerangan bahkan mereka hanya mengandalkan
sinar rembulan di malam hari sebagai penerangan mereka. Mereka juga tidak
mengenal apa itu lampu, televisi, radio, bahkan computer atau laptop.
Tetapi sekarang zaman telah berubah, banyak teknologi canggih yang bermunculan yang membuat manusia
menjadi lebih mudah dalam menjalani kehidupannya.
Berdasarkan Wikipedia
Ensiklopedia Bebas bahwa “SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi
listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban
sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan efisien.”[1]
Oleh karena itu, sekarang
manusia dapat menikmati gelapnya malam dengan penerangan yang berasal dari
sumber listrik yang disalurkan melalui menara listrik SUTET. Selain penerangan,
manusia dapat memanfaatkan saluran listrik yang berasal dari SUTET untuk
menonton TV, mendengarkan radio, dan lain – lain.
Dalam Wikipedia Ensiklopedia
Bebas menyatakan bahwa “Berbagai macam kekhawatiran muncul akan dampak SUTET
terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati jalur
SUTET.”[2]
Mengapa kekhawatiran
tersebut bisa muncul? Apakah penyebab kekhawatiran tersebut muncul?
Kekhawatiran tersebut
muncul karena hasil penelitian seorang ilmuwan asal Amerika Wertheimer dan
Leeper pada 1979 yang mengatakan bahwa medan listrik dan medan magnet yang
terdapat di dalam SUTET ada hubungannya dengan kenaikan risiko kematian akibat
kanker pada anak yang bertempat tinggal di sekitar jaringan transmisi saluran
tegangan tinggi. Oleh sebab itu, banyak warga yang beranggapan bahwa tinggal di
bawah SUTET dapat memperburuk kesehatan bahkan mengakibatkan kematian.[3]
Baru – baru ini dalam sebuah
surat kabar kompasiana mengungkapkan
bahwa:
Pembangunan SUTET di bawah permukiman
warga berdampak buruk bagi kesehatan warga sekitarnya. Banyak warga yang
mengeluh pusing semenjak dibangunnya SUTET di sekitar rumah mereka. Dan
ditambah dengan pernyataan ahli Epidemiologi bahwa SUTET dapat membangkitkan
medan listrik dan medan magnet yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan
manusia.[4]
Dalam sebuah artikel
“Dampak serta Pengaruh SUTET” dikatakan bahwa “Secara umum setiap bentuk radiasi
gelombang elektromagnet dapat berpengaruh terhadap tubuh manusia. Sel-sel tubuh
yang mudah membelah adalah bagian yang paling mudah dipengaruhi oleh radiasi.
Tubuh yang sebagian besar berupa molekul air, juga mudah mengalami ionisasi
oleh radiasi.”[5]
Masalah radiasi tegangan
tinggi sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para ahli semenjak James
Clark Maxwell mengumumkan teorinya tentang ”A
dynamic theory of the electromagnetic field ”, suatu teori revolusioner
tentang pergeseran arus yang diramalkan dapat menimbulkan gelombang
elektromagnet yang merambat dengan kecepatan cahaya. Secara teoritis elektron
yang membawa arus listrik pada jaringan tegangan tinggi akan bergerak lebih
cepat bila perbedaan tegangannya makin tinggi. Elektron yang membawa arus
listrik pada jaringan interkoneksi dan juga pada jaringan transmisi, akan
menyebabkan timbulnya medan magnet maupun medan listrik. Elektron bebas yang
terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan terpengaruh oleh
adanya medan magnet dan medan listrik, sehingga gerakannya akan makin cepat dan
hal ini dapat menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat terjadi
karena elektron sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam gerakannya akan
bertumbukan dengan molekul-molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa
ion-ion dan elektron baru. Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada
jaringan tegangan tinggi dan akibatnya ion dan elektron akan menjadi berlipat
ganda terlebih lagi bila gradien tegangannya cukup tinggi. Udara yang lembab
karena adanya pepohon di bawah jaringan tegangan tinggi akan lebih mempercepat
terbentuknya pelipatan ion dan elektron yang disebut dengan avalanche. Akibat
berlipat gandanya ion dan elektron ini (peristiwa avalanche) akan menimbulkan
korona berupa percikan busur cahaya yang seringkali disertai pula dengan suara
mendesis dan bau khusus yang disebut dengan bau ozone. Peristiwa avalanche dan
timbulnya korona akibat adanya medan magnet dan medan listrik pada jaringan
tegangan tinggi inilah yang sering disamakan dengan radiasi gelombang
elektromagnet atau radiasi tegangan tinggi. (http://faizalkemal.blogspot.com/2013/05/bahaya-radiasi-sutet.html )
Dalam artikel “Bahaya
Radiasi SUTET” dikatakan bahwa “Kuat medan magnet yang ditimbulkan Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan kekuatan 500 KV inilah yang
menimbulkan radiasi yang dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan makhluk hidup
khususnya manusia.”[6]
Selain itu, daerah yang
lembab karena sering hujan menyebabkan gelombang elektromagnetik SUTET lebih
kuat, sehingga ada pengaruh kesehatan bagi orang-orang yang bertahun-tahun
tinggal disekitar apalagi di bawah SUTET itu.
Untuk mengatasi
permasalahan ini Prof Atmonobudi Soebagio PhD, Guru Besar FT UKI Jakarta
mengatakan bahwa lengkung kawat SUTET yang terendah harus memenuhi prasyarat
minimal untuk rasa aman. Tapi ketentuan dapat dikatakan aman secara Internasional,
bila tidak ada rumah atau hunian penduduk di bawah kawat atau jaringan SUTET
tersebut.[7]
Jadi, untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan kita lebih baik menghindari membangun rumah di
sekitar atau persis di bawah SUTET. Jika kita membangun rumah di sekitar SUTET
ada baiknya (1) Mengusahakan agar rumahnya berlangit-langit, (2)Menanam pohon
sebanyak mungkin disekitar rumah pada lahan yang kosong, (3) Bagian atap rumah yang terbuat dari logam
sebaiknya ditanahkan (grounding), (4) Penduduk disarankan tidak keluar rumah
terutama pada malam hari, karena pada malam hari arus yang mengalir pada kawat
penghantar SUTET lebih tinggi dari pada siang hari, (5) Alat-alat yang terbuat
dari logam yang berukuran besar (mobil dll) sebaiknya ditanahkan (grounding).
(Faizal Kemal, “Bahaya Radiasi SUTET”, dalam Informasi Dunia Internasional, diakses 4 Juli 2013 pukul 09.48, http://faizalkemal.blogspot.com/2013/05/bahaya-radiasi-sutet.html ).
Metode
Metode yang digunakan
dalam membuat artikel ini ialah metode kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin
(1997: 11-13), yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai
(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain
dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat
digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. [8]
Dalam hal ini, dampak
pembangunan SUTET di permukiman warga adalah salah satu dari sekian banyak
masalah kehidupan masyarakat yang belakangan ini sering terjadi. Sehingga,
dengan menggunakan metode kualitatif kita dapat mengamati permasalahan tersebut
dari awal hingga akhir yang kemudian dapat kita analisis untuk diinformasikan
atau di-share kepada orang lain. Permasalahan
tersebut kita amati dimulai dengan menghadirkan narasumber yang paham dengan
dampak dari SUTET terhadap kesehatan manusia hingga kepada penyelesaian masalah
bersama.
Oleh karena itu, dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif diharapkan peneliti mampu menghasilkan
uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat
diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi tertentu dan
mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari
perspektif partisipan.[9]
Referensi
Hidayat,
Atep Afia, “Pemukiman di Bawah Sutet Aman?”, dalam kompasiana, diakses 3 Juli
2013 pukul21.32, http://regional.kompasiana.com/2011/03/10/pemukiman-di-bawah-sutet-aman-346305.html .
Kemal,
Faizal, “Bahaya Radiasi SUTET”, dalam Informasi Dunia Internasional, diakses 4 Juli 2013 pukul 09.48, http://faizalkemal.blogspot.com/2013/05/bahaya-radiasi-sutet.html .
Rahmatullah,
Taufik, “Perbedaan Mendasar Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”,
November,2012, http://taufikrahmatullah.wordpress.com/2012/11/12/perbedaan-mendasar-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/
Wikipedia
Ensiklopedia Bebas, “Saluran Udara Tegangan Tinggi”, diakses 3 Juli 2013 pukul
21.11, http://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_udara_tegangan_ekstra_tinggi .
Yanto, Erin, “Dampak SUTET (Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi)”, diakses 3 Juli 2013 pukul 22.26, http://healthy-safe.blogspot.com/2012/09/dampak-sutet-saluran-udara-tegangan.html .
Zaburmantoro, “Dampak serta Pengaruh SUTET”, http://zaburmantoro1.blogspot.com/2009/05/dampak-serta-pengaruh-sutet-1.html .
[1]
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “Saluran Udara Tegangan Tinggi”, diakses 3 Juli
2013 pukul 21.11, http://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_udara_tegangan_ekstra_tinggi
[2] Ibid.
[3]
Restu, “Pembangunan SUTET dekat dengan Pemukiman”, diakses 3 Juli 2013 pukul
22.26, http://restu244.wordpress.com/pembangunan-sutet-dekat-pemukiman/
[4] Atep
Afia Hidayat, “Pemukiman di Bawah Sutet Aman?”, dalam kompasiana, diakses 3 Juli 2013 pukul21.32, http://regional.kompasiana.com/2011/03/10/pemukiman-di-bawah-sutet-aman-346305.html
[5] Zaburmantoro,
“Dampak serta Pengaruh SUTET”, http://zaburmantoro1.blogspot.com/2009/05/dampak-serta-pengaruh-sutet-1.html
[6] Faizal
Kemal, “Bahaya Radiasi SUTET”, dalam Informasi Dunia Internasional, diakses 4 Juli 2013 pukul 09.48, http://faizalkemal.blogspot.com/2013/05/bahaya-radiasi-sutet.html
[7] Atep
Afia Hidayat, “Pemukiman di Bawah Sutet Aman?”, dalam kompasiana, diakses 3
Juli 2013 pukul 21.32, http://regional.kompasiana.com/2011/03/10/pemukiman-di-bawah-sutet-aman-346305.html
[8] Taufik
Rahmatullah, “Perbedaan Mendasar Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”,
November,2012, diakses 4 Juli 2013 pukul 20.49, http://taufikrahmatullah.wordpress.com/2012/11/12/perbedaan-mendasar-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/
[9] Ibid.